Individu, Keluarga dan Masyarakat


Di postingan yang keempat ini, saya akan membahas tentang penduduk, keluarga, dan masyarakat beserta contoh kasusnya, sebelum membahas lebih dalam mari kita lihat definisi dan pengertiannya terlebih dahulu
1.      INDIVIDU
Pengertian Individu
Individu berasal dari kata yunani yaitu “individium” yang artinya “tidak terbagi”. Dalam ilmu sosial paham individu, menyangkut tabiat dengan kehidupan dan jiwa yang majemuk, memegang peranan dalam pergaulan hidup manusia. Individu merupakan kesatuan yang terbatas yaitu sebagai manusia perseorangan bukan sebagai manusia keseluruhan. Maka dapat disimpulkan bahwa individu adalah manusia yang memiliki peranan khas atau spesifik dalam kepribadiannya. Dan terdapat tiga aspek dalam individu yaitu aspek organik jasmaniah, aspek psikis rohaniah, dan aspek sosial. Dimana aspek aspek tersebut saling berhubungan. Apabila salah satu rusak maka akan merusak aspek lainnya. Apabila pola tingkah lakunya hampir identik dengan tingkah laku massa yang bersangkutan. Proses yang meningkatakan ciri-ciri individualitas pada seseorang sampai pada dirinya sendiri, disebut proses individualisasi atau aktualisasi diri. Dalam proses ini maka individu terbebani berbagai peranan yang berasal dari kondisi kebersamaan hidup, yang akhirnya muncul suatu kelompok yang akan menentukan kemantapan satu masayarakat. Individu dalam tingkah laku menurut pola pribadinya ada tiga kemungkinan: pertama menyimpang dari norma kolektif kehilangan individualitasnya. Kedua takluk terhadap kolektif, dan ketiga mempengaruhi masyarakat. (Hartomo, 2004: 64). Dengan demikian manusia merupakan mahluk individual tidak hanya dalam arti keseluruhan jiwa-raga, tetapi merupakan pribadi yang khas, menurut corak kepribadiannya dan kecakapannya.
Individu mempunyai ciri-ciri memiliki suatu pikiran dan diri. Dimana individu sanggup menetapkan kenyataan, interprestasi situasi, menetapkan aksi dari luar dan dalam dirinya. Dapat diartikan sebagai proses komunikasi individu dalam berinteraksi dan berhubungan. Individu tidak akan jelas identitasnya tanpa adanya suatu masyarakat yang menjadi latar individu tersebut ditandai dengan dimana individu tersebut berusaha menempatkan prilaku pada dirinya sesuai dengan norma dan kebudayaan lingkungan tersebut , seperti di indonesia individunya menjunjung tinggi prilaku sopan santun, dan beretika dalam bersosialisasi.
          Individu selalu berada didalam kelompok, peranan kelompok tersebut adalah untuk mematangkan individu tersebut menjadi seorang pribadi. Dimana prosesnya tergantung terhadap kelompok dan lingkungan dapat menjadi faktor pendukung proses juga dapat menjadi penghambat proses menjadi suatu pribadi. Faktor pendukung dan faktor penghambat juga dapat berdasarkan individu itu sendiri.
Pengertian Indivu dengan Masyarakat
Dalam pengertian sosiologi, Individu adalah subyek yang melakukan sesuatu, subyek yang mempunyai pikiran, subyek yang mempunyai kehendak, subyek yang mempunyai kebebasan, subyek yang memberi arti meaning pada sesuatu, yang mampu menilai tindakan dan hasil tindakannya sendiri. Singkatnya individu adalah subyek yang bertindak. Sedangkan menurut Peter L. Berger mendifinisikan masyarakat sebagai berikut: Masyarakat merupakan suatu keseluruhan komplek hubungan manusia yang luas sifatnya. Ketika anda sedang surplus uang dan kebetulan melewati perempatan jalan yang dihuni para pengemis, apa yang anda lakukan? Inilah penjabaran dari relasi individu dan masyarakat. Individu tidak akan bias melepas diri dari hal seputar masyarakat. Sebebas apapun manusia berbuat, akan terkoneksi dengan sistem masyarakat yang berlaku. Bahkan, dinegara Paman Sam sekalipun, Amerika Serikat, yang menganut liberalisme ekstrem. Relasi Individu dan masyarakat sudah terpikir di masa lampau. Manusia pada dasarnya adalah homo social yang butuh interaksi dengan lingkungan sekitarnya. Namun, ada juga pendapat lain yang menyebut manusia homo ludens, makhluk yang senang bermain main. Semuanya tertuju pada relasi individu dan masyarakat. Sejatinya, individu dan masyarakat bukan dua hal yang saling bertentangan, melainkan justru saling melengkapi.
Sistem
Di semua Negara di dunia, hubungan interaksi masyarakat akan dipengaruhi oleh budaya, nilai, dan tata karma yang berlaku di komunitas tersebut. Semuanya membentuk sebuah sistem yang menunjukkan do’s and don’t bagi individu di sekelilingnya. Apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan.
1.         Liberalisme. Dalam liberalism, Individu bias lebih otonom, independen dan berkuasa. Individu tidak terlalu dibebani seputar masyarakat karena memang pada dasarnya masyarakat tidak peduli apa yang dilakukan individu tersebut.
2.         Moderat. Nah, ini bentuk kombinasi atau perpaduan dari liberalism dan komunisme. Moderat berarti tidak membuang hak individu untuk bergerak, namun juga tidak melepasnya dari sistem kemasyarakatan Singkatnya, ini ialah bentuk kompromi.
3.         Komunisme. Populer dikalangan penganut komunisme ialah “what you get is what you give”. Apa yang kamu dapatkan adalah apa yang kamu berikan. Sistem ini hamper tidak memberi individu ruang untuk leluasa mengoptimalkan perannya sebagai manusia yang otonom. Sebaliknya justru asas kolektif kolegial cenderung jadi rujukan.
2. KELUARGA
Pengertian Keluarga
Keluarga adalah salah satu kelompok atau kumpulan manusia yang hidup bersama sebagai satu kesatuan atau unit masyarakat terkecil dan biasanya selalu ada hubungan darah, ikatan perkawinan atau ikatan lainnya, tinggal bersama dalam satu rumah yang dipimpin oleh seorang kepala keluarga dan makan dalam satu periuk.

Terdapat beberapa definisi keluarga dari beberapa sumber, yaitu:
  1. Keluarga adalah sekumpulan orang dengan ikatan perkawinan, kelahiran, dan adopsi yang bertujuan untuk menciptakan, mempertahankan budaya, dan meningkatkan perkembangan fisik, mental, emosional, serta sosial dari tiap anggota keluarga (Duvall dan Logan, 1986).
  2. Keluarga adalah dua atau lebih individu yang hidup dalam satu rumah tangga karena adanya hubungan darah, perkawinan, atau adopsi. Mereka saling berinteraksi satu dengan yang lain, mempunyai peran masing-masing dan menciptakan serta mempertahankan suatu budaya (Bailon dan Maglaya,1978 ).
  3. Keluarga merupakan unit terkecil dari masyarakat yang terdiri dari kepala keluarga dan beberapa orang yang berkumpul dan tinggal di suatu tempat di bawah satu atap dalam keadaan saling ketergantungan (Departemen Kesehatan RI, 1988). 
Suatu keluarga setidaknya memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
  1. Terdiri dari orang-orang yang memiliki ikatan darah atau adopsi.
  2. Anggota suatu keluarga biasanya hidup bersama-sama dalam satu rumah dan mereka membentuk satu rumah tangga.
  3. Memiliki satu kesatuan orang-orang  yang berinteraksi dan saling berkomunikasi, yang memainkan peran suami dan istri, bapak dan ibu, anak dan saudara.
  4. Mempertahankan suatu kebudayaan bersama yang sebagian besar berasal dari kebudayaan umum yang lebih luas.
Fungsi Keluarga
Terdapat 5 fungsi keluarga dalam tatanan masyarakat, yaitu :
Fungsi Biologis
  • Untuk meneruskan keturunan
  • Memelihara dan membesarkan anak
  • Memberikan makanan bagi keluarga dan memenuhi kebutuhan gizi
  • Merawat dan melindungi kesehatan para anggotanya
  • Memberi kesempatan untuk berekreasi
Fungsi Psikologis 
  • Identitas keluarga serta rasa aman dan kasih sayang 
  • Pendewasaan kepribadian bagi para anggotanya 
  • Perlindungan secara psikologis
  • Mengadakan hubungan keluarga dengan keluarga lain atau masyarakat
Fungsi Sosial Budaya atau Sosiologi
  • Meneruskan nilai-nilai budaya
  • Sosialisasi
  • Pembentukan noema-norma, tingkah laku pada tiap tahap perkembangan anak serta kehidupan keluarga
Fungsi Sosial
  • Mencari sumber-sumber untuk memenuhi fungsi lainnya
  • Pembagian sumber-sumber tersebut untuk pengeluaran atau tabungan
  • Pengaturan ekonomi atau keuangan
Fungsi Pendidikan
  • Penanaman keterampilan, tingkah laku dan pengetahuan dalam hubungan dengan fungsi-fungsi lain.
  • Persiapan untuk kehidupan dewasa.
  • Memenuhi peranan sehingga anggota keluarga yang dewasa
Bentuk Keluarga
Keluarga dibagi menjadi beberapa bentuk berdasarkan garis keturunan, jenis perkawinan, pemukiman, jenis anggota keluarga dan kekuasaan.
Berdasarkan Garis Keturunan 
  1. Patrilinear adalah keturunan  sedarah yang terdiri dari sanak saudara sedarah dalam beberapa generasi, dimana hubungan itu disusun melalui jalur garis ayah.
  2. Matrilinear adalah keluarga sedarah yang terdiri dari sanak saudara sedarah dalam beberapa ganerasi dimana hubungan itu disusun melalui jalur garis ibu.
Berdasarkan Jenis Perkawinan
  1. Monogami adalah keluarga dimana terdapat seorang suami dengan seorang istri.
  2. Poligami adalah keluarga dimana terdapat seorang suami dengan lebih dari satu istri.
Berdasarkan Pemukiman
  1. Patrilokal adalah pasangan suami istri, tinggal bersama atau dekat dengan keluarga sedarah suami.
  2. Matrilokal adalah pasangan suami istri, tinggal bersama atau dekat dengan keluarga satu istri
  3. Neolokal adalah pasangan suami istri, tinggal jauh dari keluarga suami maupun istri.
Berdasarkan Jenis Anggota Keluarga
  1. Keluarga inti (Nuclear Family) adalah keluarga yang terdiri dari ayah, ibu dan anak-anak.
  2. Keluarga besar (Extended Family) adalah keluarga inti ditambahkan dengan sanak saudara. Misalnya : kakak, nenek, keponakan, dan lain-lain.
  3. Keluarga Berantai (Serial Family) adalah keluarga yang terdiiri dari wanita dan pria yang menikah lebih dari satu kali dan merupakan satu keluarga inti.
  4. Keluarga Duda/janda (Single Family) dalah keluarga yang terjadi karena perceraian atau kematian.
  5. Keluarga berkomposisi (Composite) adalah keluarga yang perkawinannya berpoligami dan hidup secara bersama.
  6. Keluarga Kabitas (Cahabitation) adalah dua orang yang terjadi tanpa pernikahan tetapi membentuk suatu keluarga.
Berdasarkan Kekuasaan
  1. Patriakal adalah keluarga yang dominan dan memegang kekuasaan dalam keluarga adalah dipihak ayah.
  2. Matrikal adalah keluarga yang dominan dan memegang kekuasaan dalam keluarga adalah pihak ibu.
  3. Equalitarium adalah keluarga yang memegang kekuasaan adalah ayah dan ibu.
3. MASYARAKAT
Istilah masyarakat berasal dari bahasa Arab musyarakah. Dalam bahasa Arab sendiri masyarakat disebut dengan sebutan mujtama`, yang menurut Ibn Manzur dalam Lisan al `Arab mengandung arti (1) pokok dari segala sesuatu, yakni tempat tumbuhnya keturunan, (2) kumpulan dari orang banyak yang berbeda-beda. Sedangkan musyarakah mengandung arti berserikat, bersekutu dan saling bekerjasama. Jadi dari kata musyarakah dan mujtama` sudah dapat ditarik definisi ataupun pengertian bahwa masyarakat adalah kumpulan dari orang banyak yang berbeda-beda tetapi menyatu dalam ikatan kerjasama, dan mematuhi peraturan yang disepakati bersama. Begitu pula menurut pendapat para ahli dibidannya bahwa pengertian atau definisi masyarakat pada dasarnya adalah sama yaitu sejumlah manusia yang merupakan satu kesatuan golongan yang berhubungan tetap dan mempunyai kepentingan yang sama. Meski pada konteks nya berbeda-beda.
Dari pengertian itu maka dapat kita bayangkan bagaimana anatomi dari masyarakat yang berbeda-beda.
Unsur-unsur suatu masyarakat
  • Harus ada perkumpulan manusia dan harus banyak
  • Telaah bertempat tinggal dalam waktu lama disuatu daerah tertentu.
  • adanya aturan atau undang-undang yang mengatur masyarakat untuk menuju kepada kepentingan dan tujuan bersama.
Bila dipandang cara terbentuknya masyarakat :
  • aMasyarakat natur, yaitu masyarakat yang terjadi dengan sendirinya, seperti: geromboklan (harde), suku (stam), yang bertalian karena hubungan darah atau keturunan.
  • Masyarakat kultur, yaitu masyarakat yang terjadi karena kapentingan kedunian atau kepercayaan.
Masyarakat dipandang dari sudut Antropologi terdapat dua type masyarakat:
  1. Masyarakat kecil yang belum begitu kompleks, belum mengenal pembagian kerja, belum mengenal tulisan, dan tehknologi nya sederhana.
  2. Masyarakat sudah kompleks, yang sudah jauh menjalankan spesialisasi dalam segala bidang barmasyarakat, kerena pengetahuan modern sudah maju,tehknologi pun sudah berkembang,dan sudah mengenaltulisan.
Ciri-ciri dari suatu Masyarakat, diantaranya ialah :
  • Merupakan pengelompokkan individu.
  • Adanya interaksi antara individu-individu anggota masyarakat.
  • Adanya aturan-aturan yang mengatur perilaku anggota masyarakat.
  • Individu-individu sebagai satu kesatuan mendukung, mengembangkan, dan meneruskan kebudayaan.
Kebutuhan-kebutuhan masyarakat
Masyarakat sebenarnya menganut sistem adaptif (mudah menyesuaikan diri dengan keadaan), oleh karena masyarakat merupakan wadah untuk memenuhi berbagai kepentingan dan tentunya juga untuk dapat bertahan. Selain itu masyarakat sendiri juga mempunyai berbagai kebutuhan yang harus dipenuhi agar masyarakat itu dapat hidup secara terus-menerus. Kebutuhan-kebutuhan masyarakat tersebut sebagai berikut :
1) Masyarakat membutuhkan adanya populasi (population replacement)
2) Masyarakat membutuhkan informasi
3) Masyarakat membutuhkan energi
4) Masyarakat membutuhkan materi
5) Masyarakat membutuhkan sistem komunikasi
6) Masyarakat membutuhkan sistem produksi
7) Masyarakat membutuhkan sistem distribusi
8) Masyarakat membutuhkan sistem organisasi sosial
9) Masyarakat membutuhkan sistem pengendalian sosial
10) Masyarakat membutuhkan perlindungan terhadap ancamaan yang tertuju pada jiwa dan harta bendanya.

Fungsi Sosial Masyarakat
Menurut Raymond Firth ada empat faktor yang penting yang dapat menunjukkan eksistensi dan fungsi sosial dari suatu masyarakat, yaitu:
  1. Social Alignment, Sosial Aligment yang didalamnya termasuk juga struktur sosial dalam arti sempit, merupakan sistem pengelompokkan berdasarkan Seks, umur, kekerabatan, bentuk-bentuk perkumpulan berdasarkan pekerjaan yang sama, perkumpulan rekreasi, kedudukan atau status peranan.
  2. Social Controls, Social Controls merupakan sistem dan proses yang mengatur kegiatan dan tingkah laku para anggota masyarakat. Sistem inilah yang biasanya disebut sistem pengendalian sosial yang berfungsi mengendalikan anggota-anggota Masyarakat dalam melangsungkan kehidupanya.
  3. Social Media, Social Media adalah peralatan dan perlengkapan, baik yang berupa benda, maupun bahasa yang dijadikan media oleh oleh anggota-anggota masyarakat didalam melangsungkan komunikasi dan berinteraksi dengan sesamanya.
  4. Social Standards, Social Standards merupakan ukuran-ukuran sosial yang digunakan untuk menentukan dan menilai seluruh kegiatan atau untuk menilai efektif tidaknya suatu kegiatan.
Keempat faktor tersebut menunjukkan adanya cara-cara pengaturan tertentu yang tujuannya untuk menciptakan ketertiban, keserasian dan keseimbangan dalam kelangsungan kehidupan masyarakat secara keseluruhan. Oleh karena itu, masyarakat secara keseluruhan dapat menunjukkan eksistensinya dan menjalankan fungsi socialnya dalam kelangsungan hidup masyarakat yanf bersangkutan sebagai suatu kesatuan sosial.


CONTOH KASUS




DUMAI - S (17) dan R (17) dua pelajar SMA di Kota Dumai diperkosa oleh tujuh pemuda setelah tak sadar karena sudah dicekoki minum minuman keras. Sebelumnya para pemuda ini mencekoki dua gadis tersebut dengan minuman keras (miras) jenis tuak.

"Dari tujuh orang itu, dua orang berhasil kita tangkap dan sudah kita tetapkan sebagai tersangka," kata Kapolresta Dumai, AKBP DH Ginting, Jumat (18/11/2016).

Dua orang yang ditangkap itu berinisial A (18) dan I (17) berstatus pelajar warga Bagan Besar Kecamatan Bukit Kapur, Dumai.

Kapolres menjelaskan, antara korban dan beberapa pelaku saling kenal. Aksi perkosaan secara bergilir bukan sekali saja terjadi, tapi berulang ulang.

Modusnya dua korban dibawa oleh dua pelaku yang merupakan teman dekatnya. Dua pelaku kemudian membawa keduanya ke suatu tempat untuk diajak pesta miras.

Setelah korban teler, dua tersangka memperkosanya. Tidak lama, tersangka lainnya datang dan 'menggilir' dua gadis itu.

Aksi ini terbongkar setelah korban menceritakan itu kepada orangtunya. Tidak terima dengan perbuatan tujuh pemuda itu, orangtua korban melaporkan kasus ini ke polisi.

"Kita sudah mengantongi identitas lima tersangka lain. Kita juga sudah melakukan kordinasi dengan pihak sekolah para tersangka," tukasnya.
http://daerah.sindonews.com/read/1156532/174/dicekoki-miras-dua-pelajar-digilir-tujuh-pemuda-1479482639
Setelah melihat contoh kasus diatas saya akan memberikan sedikit analisis dan solusi dari kasus diatas
Dapat kita ketahui dengan jelas bahwa kasus diatas termasuk pada Kenakalan Remaja, sebelumnya apa sih kenakalan remaja itu?, menurut wikipedia Kenakalan remaja adalah suatu perbuatan yang melanggar norma, aturan, atau hukum dalam masyarakat yang dilakukan pada usia remaja atau transisi masa anak-anak ke dewasa. Kenakalan remaja meliputi semua perilaku yang menyimpang dari norma-norma hukum pidana yang dilakukan oleh remaja. Perilaku tersebut akan merugikan dirinya sendiri dan orang-orang di sekitarnya. Sesuai dengan bahasan postingan kali ini, yakni membahas individu, keluarga dan masyarakat dimana pada kasus tersebut meskipun hanya dilakukan oleh beberapa orang remaja (individu), namun dampak atau kerugiannya tidak hanya dirasakan oleh pelaku, tetapi dirasakan juga oleh orang-orang disekitarnya, kenapa? Karena  akibat pelanggaran tersebut ia sudah menjelekan namanya sendiri, nama keluarganya, atau bahkan tempat tinggalnya. Karena pemerkosaan adalah pelanggaran hukum, norma dan juga agama dan juga merupakan aib bagi pelaku, korban, dan juga keluarganya, apalagi kalau sudah ditambah narkoba.
Apa saja faktor penyebab kenakalan remaja? Dan apa solusinya?
Faktor-faktornya (Menurut Kumpfer dan Alvarado) adalah:
·         Kurangnya sosialisasi dari orangtua ke anak mengenai nilai-nilai moral dan sosial.
·         Contoh perilaku yang ditampilkan orangtua (modeling) di rumah terhadap perilaku dan nilai-nilai anti-sosial.
·         Kurangnya pengawasan terhadap anak (baik aktivitas, pertemanan di sekolah ataupun di luar sekolah, dan lainnya).
·         Kurangnya disiplin yang diterapkan orangtua pada anak.
·         Rendahnya kualitas hubungan orangtua-anak.
·         Tingginya konflik dan perilaku agresif yang terjadi dalam lingkungan keluarga.
·         Kemiskinan dan kekerasan dalam lingkungan keluarga.
·         Anak tinggal jauh dari orangtua dan tidak ada pengawasan dari figur otoritas lain.
·         Perbedaan budaya tempat tinggal anak, misalnya pindah ke kota lain atau lingkungan baru.
·         Adanya saudara kandung atau tiri yang menggunakan obat-obat terlarang atau melakukan kenakalan remaja.
Dan Solusinya adalah:
  1. Keluarga
Keadaaan keluarga yang harmonis merupakan kunci penting dalam pendidikan karakter anak. Keluarga harmonis bukan berarti keluarga yang memiliki tingkat ekonomi yang melimpah, namun keluarga yang harmonis adalah keluarga yang dapat memberikan kebutuhan secara fisik dan psikologis pada anak. Pola asuh orangtua juga sangat berpengaruh pada pembentukan karakter anak. Pola asuh demokratis adalah pola asuh yang ideal untuk mengembangkan kepribadian anak.
  1. Pendidikan Karakter
Pendidikan karakter yang baik adalah pendidikan yang mampu melatih anak untuk mampu memiliki kontrol diri yang baik. Pendidikan karakter tak hanya dilakukan oleh keluarga, namun juga di lingkungan sekolah maupun lingkungan rumah. Dengan memberikan pendidikan karakter sejak dini maka akan mencegah anak dalam melakukan perilaku menyimpang.
  1. Sosialiasi dari pihak terkait
Seringkali dalam berperilaku menyimpang remaja didasari oleh perilaku coba-coba, serperti mencoba minuman keras, narkoba, hingga melakukan seks bebas. Hal tersebut didasari oleh kurangnya pengetahuan pada remaja. Dengan memberikan sosialisasi dari pihak-pihak terkait seperti sosialisasi NAPZA, HIV/AIDS, dll.
Sumber:
https://gitaasaputri.wordpress.com/2013/12/12/pengertian-individu/
http://www.kajianpustaka.com/2012/11/definisi-fungsi-dan-bentuk-keluarga.html
http://www.definisi-pengertian.com/2015/10/pengertian-masyarakat-definisi-menurut-ahli.html

0 Response to "Individu, Keluarga dan Masyarakat"

Posting Komentar