Penduduk, Masyarakat dan Kebudayaan

Pada postingan kali ini, yaitu postingan yang ke tiga saya akan membahas tentang penduduk, masyarakat dan kebudayaan, sebelum melihat lebih dalam mari kita lihat arti kata dari penduduk, masyarakat dan kebudayaan dibawah ini
Menurut KBBI
penduduk/pen·du·duk/ n orang atau orang-orang yang mendiami suatu tempat (kampung, negeri, pulau, dan sebagainya)
masyarakat/ma·sya·ra·kat/ n sejumlah manusia dalam arti seluas-luasnya dan terikat oleh suatu kebudayaan yang mereka anggap sama
kebudayaan/ke·bu·da·ya·an/ n 1 hasil kegiatan dan penciptaan batin (akal budi) manusia seperti kepercayaan, kesenian, dan adat istiadat; 2 Antr keseluruhan pengetahuan manusia sebagai makhluk sosial yang digunakan untuk memahami lingkungan serta pengalamannya dan yang menjadi pedoman tingkah lakunya

Setelah mengetahui arti dari kata-kata diatas sekarang mari kita lihat definisinya dibawah ini
DEFINISI PENDUDUK
Menurut para ahli:
  Ø JONNY PURBA
Penduduk adalah orang yang matranya sebagai diri pribadi, anggota keluarga, anggota masyarakat, warga negara, dan himpunan kuantitas yang bertempat tinggal di suatu tempat dalam batas wilayah negara pada waktu tertentu.
Ø  SRIJANTI & A. RAHMAN
Penduduk adalah orang yang mendiamisuatu tempat dalam wilayah tertentu dengan tanpa melihat status kewarganegaraan yang dianut oleh orang tersebut.
Ø  AHMAD YANI & MAMAT RAHMAT
Penduduk merupakan komponen yang sangat penting dalam suatu wilayah atau negara.
Ø  WALUYO, SUWARDI, AGUNG FERYANTO, TRI HARHANTO
Penduduk merupakan potensi, tetapi sekaligus beban bagi suatu daerah.
Ø  P.N.H SIMANJUNTAK
Penduduk adalah mereka yang bertempat tinggal atau berdomisili di dalam suatu wilayah negara.
Ø  Dr. KARTOMO
Penduduk adalah semua orang yang mendiami suatu wilayah tertentu pada waktu tertentu, terlepas dari warga negara atau bukan warga negara.
Ø  AA NURDIMAN
Penduduk adalah mereka yang menetap dan berdomisili dalam suatu negara.
Ø  SRI MURTONO, HASSAN SURYONO, MARTIYONO
Penduduk adalah setiap orang yang berdomisili atau bertempat tinggal di dalam wilayah suatu negara dalam waktu yang cukup lama.
Ø  TIM MATRIX MEDIA LITERATA
Penduduk adalah sekumpulan orang yang hidup dalam suatu wilayah geografis.

Menurut UUD 1945
Penduduk ialah warga negara Indonesia dan orang asing yang bertempat tinggal di Indonesia.
Dari berbagai definisi penduduk diatas dapat disimpulkan bahwa penduduk adalah orang-orang yang berada di dalam suatu wilayah atau daerah yang terikat oleh aturan-aturan yang berlaku di tempatnya masing-masing dan saling berinteraksi satu sama lain secara terus menerus ( kontinu ). 
DEFINISI MASYARAKAT
Menurut para ahli:
1. Emile Durkheim : Menurut Emile Durkheim, pengertian masyarakat adalah suatu kenyataan objektif dari individu-individu yang merupakan anggotanya. 
2. Karl Marx : Menurut Karl Marx, pengertian masyarakat adalah suatu sturktur yang mengalami ketegangan organisasi maupun perkembangan karena adanya pertentangan antara kelompok-kelompok yang terpecah secara ekonomi
3. M. J. Herkovits : Menurut M. J. Herkovits, pengertian masyarakat adalah kelompok individu yang diorganisasikan dan mengikuti suatu cara hidup tertentu. 
4. J. L. Gillin dan J. P. Gillin : Menurut J. L. Gillin dan J. P. Gillin, pengertian masyarakat adalah kelompok yang tersebar dengan perasaan persatuan yang sama
5. Max Weber : Menurut Max weber, pengertian masyarakat adalah suatu struktur atau aksi yang pada pokoknya ditentukan oleh harapan dan nilai-nila yang dominan pada warganya
6. Selo Soemardjan : Menurut Selo Soemardjan, pengertian masyarakat adalah orang-orang yang hidup bersama dan menghasilkan kebudayaan. 
7. Paul B. Horton : Menurut Paul B. Horton, pengertian masyarakat adlaah sekumpulan manusia yang relatif mandiri dengan hidup bersama dalam jangka waktu cukup lama, mendiami suatu wilayah tertentu dengan memiliki kebudayaan yang sama, dan sebagian besar kegiatan dalam kelompok itu.
8. Soerjono Soekanto : Menurut Soerjono Soekanto, masyarakat pada umumnya memiliki ciri-ciri antara lain sebagai berikut...
  • Manusia yang hidup bersama; sekurang-kurangny terdiri atas dua orang
  • Bercampur atau bergaul dalam jangka waktu yang cukup lama. Berkumpulnya manusia akan menimbulkan manusia baru. Sebagai akibat dari hidup bersama, timbul sistem komunikasi dan peraturan yang mengatur hubungan antarmanusia. 
  • Sadar bahwa mereka merupakan satu kesatuan 
  • Merupakan suatu sistem hidup bersama. Sistem kehidupan bersama menimbulkan kebudayaan karena mereka merasa dirinya terkait satu sama lain. 
9. Marrion Levy : Menurut Marion Levy, Empat kriteria yang perlu dipenuhi agar suatu kelompok dapat disebut masyarakat, adalah sebagai berikut..
  • kemampuan bertahan yang melebihi masa hidup seorang anggotanya 
  • perekrutan seluruh atau sebagian anggotanya melalui reproduksi atau kelahiran 
  • adanya sistem tindakan utama yang bersifat swasembada
  • kesetiaan terhadap suatu sistem tindakan utama secara bersama-sama
10. Talcon Parsons : Menurut Talcott Parsons, menambahkan kriteria kelima dari pendapat Marion Levy yaitu melakukan sosialisasi terhadap generasi berikutnya. 

Dari pengertian masyarakat yang disampaikan oleh pakar diatas, maka dapat disimpulkan Pengertian Masyarakat adalah kumpulan manusia yang membentuk suatu kelompok yang hidup bersama-sama dan saling membantu satu sama lain dalam hubungannya atau saling berinteraksi. Jadi Masyarakat adalah bentuk pengelompokkan manusia yang menunjukkan aktivitas-aktivitas bersama yang tampak dalam interaksi diantara anggota-anggota kelompok tersebut, dimana kebutuhan-kebutuhan anggota kelompok hanya dapat dipenuhi dengan jalan berinteraksi dengan individu-individu lainnya.
DEFINISI KEBUDAYAAN
Menurut para ahli:
  • Kluckhohn dan Kelly: Pengertian kebudayaan menurut Kluckhohn dan Kelly, adalah semua rancangan hidup yang tercipta secara historis, baik yang tersurat maupun yang tersirat, rasional, irasional yang ada pada suatu waktu sebagai pedoman yang potensial untuk perilaku manusia. 
  • E.B. Taylor: Pengertian kebudayaan menurut E.B. Taylor bahwa arti kebudayaan adalah suatu keseluruhan kompleks yang meliputi pengetahuan, kepercayaan, seni, kesusilaan, hukum, adat istiadat, serta kesanggupan dan kebiasaan lainnya yang dipelajari oleh manusia sebagai anggota masyarakat. 
  • Nostrand: Menurut Nostrand, kebudayaan adalah sebagai sikap dan kepercayaan, cara berfikir, berperilaku, dan mengingat bersama oleh anggota komunitas tersebut. 
  • Bounded et. Al: Menurutnya, pengertian kebudayaan adalah hal-hal yang berbentuk oleh pengembangan dan transmisi dari kepercayaan manusia melalui simbol-simbol tertentu. 
  • Sir Edwards B Tylor: Pengertian kebudayaan menurut Sir Edwards B. Tylor bahwa kebudayaan adalah keseluruhan kompleks dari ide da segala sesuatu yang dihasilkan mausia kesamaan pengalaman historis. 
Dari beberapa definisi kebudayaan dapat disimpulkan bahwa kebudayan adalah hasil cipta, rasa dan karsa manusia dalam memenuhi kebutuhan hidupnya yang kompleks yang mencakup pengetahuan, keyakinan, seni, susila, hukum adat dan setiap kecakapan, dan kebiasaan.


Setelah memahami betul apa yang dimaksud penduduk, masyarakat dan kebudayaan melalui definisi-definisi dan pengertian-pengertian diatas sekarang waktunya kita menuju inti dari postingan ini, yaitu memberikan contoh-contoh kasus tentang penduduk, masyarakat dan kebudayan.
CONTOH-CONTOH KASUS
Kasus yang terjadi pada penduduk
  1. Jumlah Penduduk Tidak Merata
Jumlah penduduk yang banyak sehingga akan menyebabkan pemerintah dalam melakukan survei akan menjadi kesulitan. Jumlah pulau di Indonesia yang banyak sekali bahkan ada yang sulit untuk dijangkau oleh pemerintah untuk sampai kesana. Data jumlah penduduk selalu tidak sesuai dengan jumlah yang ada, karena memang sulitnya mendata jumlah penduduk. Pemerintah melakukan sensus penduduk hanya melakukan pendataan untuk wilayah yang mudah dikunjungi atau bahkan dengan menggunakan data yang sebelumnya. Sensus penduduk dilakukan setiap 1 periode sekali artinya 5 tahun sekali. Ketidakmerataan ini menjadi masalah yang besar bagi pemerintah untuk menentukan jumlah pasti penduduk yang ada, dan hanya bisa memperkirakan jumlah penduduk yang ada
2.       Rendahnya Harapan Hidup
Karena sulitnya untuk mencari pekerjaan, sehingga akan mempersulit untuk memenuhi kebutuhan hidup. Kemiskinan akan semakin meningkat karena sulitnya untuk memenuhi kebutuhan hidup. Rendahnya angka harapan hidup akan menjadikan semakin sulit dan harus mendata kembali jumlah penduduk yang terbaru untuk ditampilkan kepada masyarakat lainnya.
3.       Tingginya Angka Kematian Bayi
Kematian bayi yang meningkat bisa disebabkan oleh beberapa hal, bisa karena orang tua yang tidak sanggup untuk memenuhi kebutuhan si bayi, juga karena tingginya angka penyakit terhadap bayi. Penyebab inilah yang bisa merubah jumlah data penduduk Indonesia setiap tahunnya. Artinya setiap tahun harus selalau di data berapa jumlah angka kematian yang ada di Indonesia.
4.       Masih belum ada kriteria yang signifikan untuk pengelompokkan jumlah penduduk
Ini yang bisa dijadikan penyebab untuk jumlah penduduk yang masih belum stabil, karena masih menjadi satu untuk data yang ada walaupun sudah adanya tanda berdasakan jenis kelamin, agama, serta usia. Ini menjadi masukan untuk pemerintah nanti kedepannya.
Bagi anda yang sudah memiliki keluarga segera daftarkan anggota keluarga anda agar tercatat sebagai penduduk resmi negara Indonesia. Beritahukanlah kepada teman atau kerabat anda yang masih belum mendaftarkan diri kepada pencatatan jumlah penduduk, karena sudah banyak contoh masalah kependudukan yang ada di Indonesia.


Kasus yang terjadi pada Masyarakat

Kasus Integrasi Masyarakat
Jadi integrasi dalam masyarakat dapat dikatakan sebagai suatu keadaan dimana kelompok-kelompok etnik tertentu dapat beradaptasi dengan kebudayaan mayoritas di sekitar masyarakat khususnya di lingkungan yang mereka tempati namun tanpa menghilangkan kebudayaan mereka sendiri. Integrasi ini juga bisa sebagai pengendali atas konflik dan penyimpangan sosial dalam suatu sistem tertentu.
Sebagai contoh 1:
masyarakat pendatang berkomunikasi dengan masyarakat setempat dalam acara syukuran, secara tidak langsung masyarakat pendatang berkomunikasi berdasarkan kebudayaan tertentu milik mereka untuk menjalin kerja sama atau mempengaruhi kebudayaan setempat tanpa menghilangkan kebudayaan setempat.
Contoh 2:
Konflik sampit terjadi antara suku Dayak asli dan warga migran Madura dari Pulau Madura. Konflik tersebut pecah pada 18 Februari 2001 ketika dua warga Madura diserang oleh sejumlah warga Dayak. Konflik Sampit mengakibatkan lebih dari 500 kematian, dengan lebih dari 100.000 warga Madura kehilangan tempat tinggal.
Contoh 3:
lagi, yaitu sosial budaya Provinsi Maluku Utara, yaitu dimana corak kebudayaannya pada tipikal perkawinan antara ciri budaya lokal dan budaya islam Maluku Utara pada masa lampau, karena pendapatan yang dicapai pada hasil pertanian dan perikanan, karena memiliki laut yang Luas.
Gerakan radikalisme dan konflik sosial diprediksi masih akan terus terjadi pada tahun-tahun mendatang. Pada tahun 2012, pemerintah dan khususnya aparat keamanan, harus mewaspadai terjadinya aksi radikalisme yang terdiri dari konflik-konflik sosial dan kekerasan atas nama agama.
Demikian diungkapkan Ketua Lembaga Swadaya Masyarakat Lazuari Birru, Dhyah Ruth, Jumat (3/2/2012) di Jakarta. Menurut Dhyah, radikalisme yang terkait dengan konflik-konflik sosial bersumber dari deprivasi ekonomi, yaitu perasaan terpinggirkan secara ekonomi.
Selain itu, menurut Dhyah, karena adanya perasaan kalangan masyarakat yang teralienasi, yaitu perasaan terasing hidup di lingkungan sendiri. Lalu, adanya perasaan terancam dari kelompok masyarakat, yaitu perasaan bahwa posisinya dilemahkan atau tertekan.
Kelompok radikal, kata Dhyah, berpotensi besar melakukan infiltrasi terhadap konflik-konflik sosial yang terjadi di tengah-tengah masyarakat. Isu isu marginalisasi, kesenjangan ekonomi, dan kemiskinan, tetap menjadi fokus kampanye kelompok radikal.
Selain itu, pertentangan kelas juga menjadi isu yang sangat mudah dimanfaatkan kelompok kelompok tertentu untuk menyulut kekerasan. Misalnya, buruh dengan pengusaha atau petani dengan pengusaha agrobisnis atau perkebunan.
Dhyah mengungkapkan, dari survei indeks radikalisme Lazuardi Birru tahun 2011, kelompok pekerjaan petani, nelayan dan peternak memiliki indeks kerentanan tertinggi, yaitu 46,4. Kemudian, kelompok pengangguran memiliki skor indeks kerentanan 44,8, dan kelompok buruh dan pekerjaan serabutan mencapai 43.9. “Skor itu berada di atas titik aman, yaitu 33,3. Skor 0 menunjukkan tidak radikal dan skor 100 menunjukkan sangat radikal,” jelasnya.
Kasus yang terjadi pada Kebudayaan
Banyak sekali kasus-kasus kebudayaan diindonesia yang pada umumnya disebabkan oleh hal-hal berikut:
1. KURANGNYA REGENERASI
Jarang sekali generasi muda yang mau "nguri-uri" budaya  sehingga dikhawatirkan bila tidak diadakan regenerasi maka kedepannya generasi muda tidak mengenal lagi kebudayaan bangsa sendiri

2. KURANGNYA RASA MEMILIKI
Masih ingat peristiwa Malaysia yang ingin mematenkan reog, tari tor - tor, batik, dll? Bagaimana reaksi kita saat itu? marah, emosi, geram? mengapa perasaan seperti itu baru muncul setelah negara tetangga tersebut ingin mengklaim budaya yang selama ini menjadi milik kita? Karena kurangnya rasa memiliki sehingga kita cenderung menyepelekan budaya yang telah kita miliki

3. KURANGNYA PENGHARGAAN DARI PEMERINTAH
Harus diakui bahwa pemerintah kita kurang memperhatikan budaya Indonesia. Para pelaku serta pemerhati dunia budaya masih kurang mendapatkan apresiasi dari pemerintah sehingga bisa dikatakan bahwa budaya masih menjadi prioritas kesekian dari jumlah daftar prioritas bagi pemerintah. Ini terlihat dari minimnya anggaran yang disediakan pemerintah untuk program - program budaya Indonesia

4. KONSEP PELESTARIAN BUDAYA YANG KURANG TEPAT
Melestarikan budaya tidak berarti hanya melakukan sesuatu demi tetap adanya sebuah budaya tersebut, tetapi lebih dari itu. Pelestarian budaya sangat berhubungan dengan regenerasi dan sikap memiliki. Karena tanpa kedua hal tersebut, mustahil pelestarian budaya bisa dilakukan dengan maksimal

5. MASYARAKAT YANG TERLALU MUDAH MENYERAP BUDAYA LUAR
Bisa dibilang generasi muda sekarang lebih menyukai film box office bila dibanding dengan menonton wayang semalam suntuk. Remaja sekarang lebih senang mengenakan baju model Korea bila dibanding mengenakan batik ataupun kebaya. Ini terjadi karena masih adanya anggapan bahwa keren = luar negeri sehingga budaya - budaya dari luar negeri lebih mudah diserap oleh masyarakat Indonesia

Sumber:
http://www.definisi-pengertian.com/
http://www.artikelsiana.com
https://terangsaja.wordpress.com/tag/kasus-atau-peristiwa-pertentangan-sosial-dan-integrasi-masyarakat/
http://pengayaan.com/contoh-masalah-kependudukan-yang-ada-di-indonesia/
http://herubudisatriyo.blogspot.co.id/2012/11/contoh-kasus-tentang-kebudayaan.html
http://carapedia.com/masalah_budaya_indonesia_info3022.html

0 Response to "Penduduk, Masyarakat dan Kebudayaan"

Posting Komentar