Masyarakat Pedesaan dan Masyarakat Perkotaan
Pengertian Masyarakat
Masyarakat
juga sering dikenal dengan istilah society yang berarti sekumpulan orang yang
membentuk sistem, yang terjadi komunikasi didalam kelompok tersebut. Kata
Masyarakat sendiri diambil dari bahasa arab, Musyarak. Masyarakat juga bisa
diartikan sekelompok orang yang saling berhubungan dan kemudian membentuk
kelompok yang lebih besar. Biasanya masyarakat sering diartikan sekelompok
orang yang hidup dalam satu wilayah dan hidup teratur oleh adat di dalamnya.
Syarat-Syarat Menjadi Masyarakat, yaitu :
a.
Sejumlah manusia yang hidup bersama dalam waktu yang relatif lama
b. Merupakan satu kesatuan
c. Merupakan suatu sistem hidup bersama,
yaitu hidup bersama yang menimbulkan kebudayaan di mana setiap anggota masyarakat merasa dirinya
masing-masing terikat dengan kelompoknya
Tipe-Tipe Masyarakat :
a)
Masyarakat Terbuka
Dalam
menerima perubahan, pada masyarakat terbuka dibedakan menjadi dua kelompok,
yaitu:
1.
Masyarakat yang Menerima Perubahan dengan seleksi
Dalam
tipe masyarakat yang demikian, perubahan yang ada disikapi dengan sikap
selektif. Artinya perubahan yang membawa dampak positif bagi nilai-nilai di
masyarakat tersebut akan diterima dengan tangan terbuka, sebaliknya perubahan
yang dapat menimbulkan rusaknya norma-norma sosial yang telah ada ditolak
keberadaannya. Masyarakat seperti ini tergolong masyarakat modern.
berikut
adalah ciri-ciri masyarakat modern:
1.Sikap
hidup yang dapat menerima hal-hal baru dan terbuka untuk perubahan
2.Mempunyai
keberanian untuk mengemukakan pendapat
3.Lebih
mengutamakan masa kini, sangat menghargai waktu
4.Memiliki
perencanaan dan pengorganisasian
5.Yakin
pada IPTEK dari pada hal-hal gaib (mistik)
6.Penuh
perhitungan dan percaya diri
7.Menghargai
harkat hidup orang lain
8.Memiliki
sikap keadilan dan pemerataan
2.
Masyarakat yang Menerima Perubahan Tanpa Seleksi
Semua
unsur-unsur yang masuk dalam suatu masyarakat dianggap baik dan lebih maju,
sehingga perlu diikuti, terutama unsur-unsur budaya dari dunia barat. Hal ini karena
perkembagan ilmu dan teknologi mereka demikian maju dan cepat perkembangannya.
Keadaan
ini membuat sebagian masyarakat lupa bahwa tidak semua yang datang dari barat
merupakan hal-hal yang modern. Proses menerima semua unsur-unsur barat tanpa
seleksi disebut WESTERNISASI
Semua
yang datang dari barat tidak dapat digolongkan modern. Pergaulan bebas, seks
bebas, merupakan kerusakan moral dan tidak sesuai dengan nilai dan norma bangsa
Indonesia.
Modern
tidak sama denga westernisasi. Hal ini berarti tidak semua yang datang dari
Barat itu modern. Westernisasi harus kita tolak. Kita bukan orang Barat, tapi
orang Indonesia yang memiliki nilai-nilai budaya dan norma-norma sosial sendiri
yang jauh lebih baik dari norma-norma sosial yang ada di Barat.
b.
Masyarakat Tertutup
Masyarakat
tertutup sulit menerima perubahan. Mereka bersifat bahwa perubahan akan
menyebabkan hilangnya keaslian budayanya. Mereka menutup diri akan perubahan,
adakalanya mereka menerima perubahan namun sifatnya terbatas bahkan ada yang tak
mau menerimanya sama sekali. Mereka tak mau bergaul dengan masyarakat luar.
Masyarakat
Papua, masih ada suku-suku yang hampir belum mengalami perubahan, kehidupan
mengembara di hutan, mengumpulkan makanan berupa daun-daunan, berpindah dari
satu tempat ke tempat yang lain (nomaden) bahkan mereka belum menggunakan
pakaian
Ciri –
Ciri Masyarakat Tertutup :
1.Tak
mau kehilangan budaya aslinya
2.Perkembangan
ilmu pengetahuan yang lambat
3.Memiliki
sifat etnosentrisme yang tinggi
4.Terlalu
kuat memegang tradisi dan ideologi kelompok
5.Mobilitas
sosial rendah
2.
Masyarakat Perkotaan
Pengertian
Pengertian
kota dapat dikenakan pada daerah atau lingkungan komunitas tertentu dengan
tingkatan dalam struktur pemerintahan.
Masyarakat
perkotaan sering disebut urban community. Pengertian masyarakat kota lebih
ditekankan pada sifat kehidupannya serta ciri-ciri kehidupannya yang berbeda
dengan masyarakat pedesaan.
Ciri-Ciri
Masyarakat Perkotaan
Ada
beberapa ciri yang menonjol pada masyarakat kota, yaitu :
1.
Kehidupan keagamaan berkurang bila dibandingkan dengan kehidupan keagamaan di
desa.
2.
Orang kota pada umumnya dapat mengurus dirinya sendiri tanpa harus bergantung
padaorang lain. Yang penting disini adalah manusia perorangan atau individu.
3.
Pembagian kerja di antara warga-warga kota juga lebih tegas dan mempunyai
batas-batas yang nyata.
4.
Kemungkinan-kemungkinan untuk mendapatkan pekerjaan juga lebih banyak diperoleh
warga kota dari pada warga desa.
5.
Interaksi yang terjadi lebih banyak terjadi berdasarkan pada faktor kepentingan
dari pada faktor pribadi.
6.
Pembagian waktu yang lebih teliti dan sangat penting, untuk dapat mengejar
kebutuhan individu.
7.
Perubahan-perubahan sosial tampak dengan nyata di kota-kota, sebab kota
biasanya terbuka dalam menerima pengaruh dari luar.
Tipe-Tipe
Masyarakat
Dipandang
dari cara terbentuknya, masyarakat dapat dibagi dalam
Masyarakat paksaan, misalnya Negara, masyarakat
tawanan, dan lain-lain
Masyarakat merdeka, yang terbagi dalam :
a.
Masyarakat nature, yaitu masyarakat yang terjadi dengan sendirinya,
seperti gerombolan, suku, yagn bertalian dengan hubungan darah atau keturunan
b.
Masyarakat kultur, yaitu masyarakat yang terjadi karena kepentingan
keduniaan atau kepercayaan, misalnya koperasi, kongsi perekonomian, gereja dan
sabagainya
3. Desa
Pengertian
Desa
Desa
adalah kesatuan hukum dimana bertempat tinggal suatu masyarakat pemerintahan
sendiri. Masyarakat pedesaan ditandai dengan pemilikan ikatan perasaan batin
yang kuat sesama warga desa, yaitu perasaan setiap warga Negara atau anggota
masyarakat yang sangat kuat dan mempunyai hakikat didalam dirinya.
Ciri-Ciri
Desa, yaitu :
1. Mata pencaharian penduduk relatif pada
sektor pertanian.
2. Perbandingan antara lahan dan penduduk
relatif besar. Yaitu dimana lahan yang luas di huni oleh penduduk
yang sedikit.
3. Hubungan antar warga relatif akrab.
4. Pada umumnya tradisi leluhur masih di
pegang kuat.
Ciri-Ciri
Masyarakat Pedesaan
a. Mempunyai pergaulan hidup yang saling
kenal mengenal antara ribuan jiwa.
b. Ada pertalian perasaan yang sama tentang
kesukuan terhadap kebiasaan.
c. Cara berusaha (ekonomi) adalah agraris
yang paling umum yang sangat dipengaruhi alam sekitar seperti iklim, keadaan
alam, kekayaan alam, sedangkan pekerjaan yang bukan agraris adalah bersifat
sambilan.
d. Didalam masyarakat pedesaan di antara warganya
mempunyai hubungan yang lebih mendalam dan erat bila dibandingkan dengan
masyarakat pedesaan lainnya di luar batas wilayahnya.
e. Sistem kehidupan umumnya berkelompok
dengan dasar kekeluargaan.
f.
Sebagian besar warga masyarakat pedesaan hidup dari pertanian.
g. Masyarakat tersebut homogen, seperti
dalam hal mata pencaharian, agama, adat istiadat, dan sebagainya.
4.
Perbedaan Masyarakat Pedesaan Dengan Perkotaan
Homogenitas dan Heterogenitas,masyarakat
kota lebih cenderung masuk kedalam heterogenitas ditinjau dalam beberapa aspek.
Misalnya : agama,sosial,suku,adat-istiadat yang dianut,maupun sifat sosial
lainnya. Lain hal dengan masyarakat di desa mereka umumnya hidup berkelompok.
Menyamakan diri pada ciri hidup sosial berdasarkan agama,
kepercayaan,adat-istiadat,suku,dan budaya.
Orientasi Terhadap Alam,masyarakat desa
masih sangat bergantung pada alam mereka menganggap bahwa alam sekitar tempat
tinggal mereka adalah sumber kehidupan mereka. Namun tidak dengan masyarakat
kota,selain alam mereka juga memanfaatkan teknologi. Dengan teknologi lah meeka
memanfaatkan alam namun sudah dalam bentuk lain.
Mata pencaharian, masyarakat yang tinggal
di desa umumnya bekerja sesuai dengan dimana dia hidup. Misalnya; sekelompok
orang tinggal di dataran tinggi umumnya mereka bekerja sebagai petani kebun.
Lain halnya dengan masyarakat kota seluruh lapisan lapangan pekerjaan dapat
mereka dapatkan di sana. Misalnya bekerja sebagai pekerjaan kantoran,tenaga
buruh,dll.
Corak kehidupan sosial,masyarakat desa
sangat mengutamakan social life nya. Mereka bergotong royong melakukan hal
tanpa ada unsur uang/materi. Namun karena masyarakat kota yang syarat akan
materi jadi segala sesuatu yang dilakukan atas dasar materi untuk kepentingan
diri sendiri.
5.
Hubungan Desa dan Kota
Masyarakat
pedesaan dan perkotaan bukanlah dua komonitas yang terpisah sama sekali satu
sama lain. Bahkan dalam keadaan yang wajar diantara keduanya terdapat hubungan
yang erat. Bersifat ketergantungan, karena diantara mereka saling membutuhkan.
Kota tergantung pada dalam memenuhi kebutuhan warganya akan bahan bahan pangan
seperti beras sayur mayur , daging dan ikan. Desa juga merupakan sumber tenaga
kasar bagi bagi jenis jenis pekerjaan tertentu dikota. Misalnya saja buruh bangunan
dalam proyek proyek perumahan. Proyek pembangunan atau perbaikan jalan raya
atau jembatan dan tukang becak. Mereka ini biasanya adalah pekerja pekerja
musiman. Pada saat musim tanam mereka, sibuk bekerja di sawah. Bila pekerjaan
dibidang pertanian mulai menyurut, sementara menunggu masa panen mereka
merantau ke kota terdekat untuk melakukan pekerjaan apa saja yang tersedia.
“Interface”,
dapat diartikan adanya kawasan perkotaan yang tumpang-tindih dengan kawasan
perdesaan, nampaknya persoalan tersebut sederhana, bukankah telah ada alat
transportasi, pelayanan kesehatan, fasilitas pendidikan, pasar, dan rumah makan
dan lain sebagainya, yang mempertemukan kebutuhan serta sifat kedesaan dan
kekotaan.
Hubungan
kota-desa cenderung terjadi secara alami yaitu yang kuat akan menang, karena
itu dalam hubungan desa-kota, makin besar suatu kota makin berpengaruh dan
makin menentukan kehidupan perdesaan.
Secara
teoristik, kota merubah atau paling mempengaruhi desa melalui beberapa caar,
seperti: (i) Ekspansi kota ke desa, atau boleh dibilang perluasan kawasan
perkotaan dengan merubah atau mengambil kawasan perdesaan. Ini terjadi di semua
kawasan perkotaan dengan besaran dan kecepatan yang beraneka ragam; (ii) Invasi
kota , pembangunan kota baru seperti misalnya Batam dan banyak kota baru
sekitar Jakarta merubah perdesaan menjadi perkotaan. Sifat kedesaan lenyap atau
hilang dan sepenuhnya diganti dengan perkotaan; (iii) Penetrasi kota ke desa,
masuknya produk, prilaku dan nilai kekotaan ke desa. Proses ini yang sesungguhnya
banyak terjadi; (iv) ko-operasi kota-desa, pada umumnya berupa pengangkatan
produk yang bersifat kedesaan ke kota. Dari keempat hubungan desa-kota tersebut
kesemuanya diprakarsai pihak danorang kota. Proses sebaliknya hampir tidak
pernah terjadi, oleh karena itulah berbagai permasalahan dan gagasan yang
dikembangkan pada umumnya dikaitkan dalam kehidupan dunia yang memang akan
mengkota.
6. 5
Unsur Lingkungan Perkotaan
Wisma : unsur ini merupakan bagian ruang
kota yang dipergunakan untuk tempat berlindung terhadap alam sekelilingnya,
serta untuk melangsungkan kegiatan-kegiatan sosial dalam keluarga.
Karya : unsure ini merupakan syarat yang
utama bagi eksistensi suatu kota, karena unsure ini merupakan jaminan bagi
kehidupan bermasyarakat.
Marga : unsur ini merupakan ruang perkotaan
yang berfungsi untuk menyelenggarakan hubungan antara suatu tempat dengan
tempat lainnya didalam kota, serta hubungan antara kota itu dengan kota lain
atau daerah lainnya.
Suka : unsur ini merupakan bagian dari
ruang perkotaan untuk memenuhi kebutuhan penduduk akan fasilitas hiburan,
rekreasi, pertamanan, kebudayaan dan kesenian
Penyempurna : unsur ini merupakan bagian
yang penting bagi suatu kota, tetapi belum secara tepat tercakup ke dalam
keempat unsur termasuk fasilitas pendidikan dan kesehatan, fasiltias keagamaan,
perkuburan kota dan jaringan utilitas kota.
7.
Aspek Positif dan Negatif Masyarakat Desa dengan Kota
Bertambahnya penduduk sehingga tidak
seimbang dengan persediaan lahan pertanian,
Terdesaknya kerajinan rumah di desa oleh
produk industri modern.
Penduduk desa, terutama kaum muda, merasa
tertekan oleh oleh adat istiadat yang ketat sehingga mengakibatkan suatu cara hidup yang monoton.
Didesa tidak banyak kesempatan untuk
menambah ilmu pengetahuan.
Kegagalan panen yang disebabkan oleh
berbagai hal, seperti banjir, serangan hama, kemarau panjang, dsb. Sehingga
memaksa penduduk desa untuk mencari penghidupan lain dikota.
Sumber:
http://ipskreatif.pun.bz/ciri-ciri-desa.xhtml
http://vandredi-blog.blogspot.com/2010/02/ciri-ciri-masyarakat-kota-dan-desa.html
http://9triliun.com/artikel/1174/pengertian-masyarakat.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Masyarakat
http://caecarasekar.wordpress.com/2012/10/27/tipe-tipe-perilaku-masyarakat-dalam-menyikapi-perubahan
http://cahyamenethil.wordpress.com/2010/11/29/masyarakat-perkotaan-dan-masyarakat-pedesaan/
Sumber:
http://ipskreatif.pun.bz/ciri-ciri-desa.xhtml
http://vandredi-blog.blogspot.com/2010/02/ciri-ciri-masyarakat-kota-dan-desa.html
http://9triliun.com/artikel/1174/pengertian-masyarakat.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Masyarakat
http://caecarasekar.wordpress.com/2012/10/27/tipe-tipe-perilaku-masyarakat-dalam-menyikapi-perubahan
http://cahyamenethil.wordpress.com/2010/11/29/masyarakat-perkotaan-dan-masyarakat-pedesaan/
0 Response to "Masyarakat Pedesaan dan Masyarakat Perkotaan"
Posting Komentar