Penduduk, Masyarakat dan Kebudayaan
Jumat, 11 November 2016
Edit
Pada postingan kali ini, yaitu postingan yang ke tiga saya akan membahas
tentang penduduk, masyarakat dan kebudayaan, sebelum melihat lebih dalam mari
kita lihat arti kata dari penduduk, masyarakat dan kebudayaan dibawah ini
Menurut KBBI
penduduk/pen·du·duk/ n orang atau
orang-orang yang mendiami suatu tempat (kampung, negeri, pulau, dan sebagainya)
masyarakat/ma·sya·ra·kat/ n sejumlah manusia dalam arti seluas-luasnya dan
terikat oleh suatu kebudayaan yang mereka anggap sama
kebudayaan/ke·bu·da·ya·an/ n 1 hasil kegiatan dan penciptaan batin (akal
budi) manusia seperti kepercayaan, kesenian, dan adat istiadat; 2 Antr keseluruhan pengetahuan manusia sebagai makhluk
sosial yang digunakan untuk memahami lingkungan serta pengalamannya dan yang
menjadi pedoman tingkah lakunya
Setelah mengetahui arti dari kata-kata diatas sekarang mari kita lihat
definisinya dibawah ini
DEFINISI
PENDUDUK
Menurut para ahli:
Menurut para ahli:
Ø JONNY PURBA
Penduduk adalah orang yang matranya sebagai diri pribadi, anggota keluarga,
anggota masyarakat, warga negara, dan himpunan kuantitas yang bertempat tinggal
di suatu tempat dalam batas wilayah negara pada waktu tertentu.
Ø SRIJANTI & A. RAHMAN
Penduduk adalah orang yang mendiamisuatu tempat dalam wilayah tertentu
dengan tanpa melihat status kewarganegaraan yang dianut oleh orang tersebut.
Ø AHMAD YANI & MAMAT RAHMAT
Penduduk merupakan komponen yang sangat penting dalam suatu wilayah atau
negara.
Ø WALUYO, SUWARDI, AGUNG FERYANTO,
TRI HARHANTO
Penduduk merupakan potensi, tetapi sekaligus beban bagi suatu daerah.
Ø P.N.H SIMANJUNTAK
Penduduk adalah mereka yang bertempat tinggal atau berdomisili di dalam
suatu wilayah negara.
Ø Dr. KARTOMO
Penduduk adalah semua orang yang mendiami suatu wilayah tertentu pada waktu
tertentu, terlepas dari warga negara atau bukan warga negara.
Ø AA NURDIMAN
Penduduk adalah mereka yang menetap dan berdomisili dalam suatu negara.
Ø SRI MURTONO, HASSAN SURYONO,
MARTIYONO
Penduduk adalah setiap orang yang berdomisili atau bertempat tinggal di
dalam wilayah suatu negara dalam waktu yang cukup lama.
Ø TIM MATRIX MEDIA LITERATA
Penduduk adalah sekumpulan orang yang hidup dalam suatu wilayah geografis.
Menurut UUD
1945
Penduduk ialah warga negara Indonesia dan orang asing
yang bertempat tinggal di Indonesia.
Dari berbagai definisi penduduk diatas dapat disimpulkan bahwa penduduk
adalah orang-orang
yang berada di dalam suatu wilayah atau daerah yang terikat oleh aturan-aturan
yang berlaku di tempatnya masing-masing dan saling berinteraksi satu sama lain
secara terus menerus ( kontinu ).
DEFINISI MASYARAKAT
Menurut para ahli:
1. Emile Durkheim : Menurut Emile Durkheim, pengertian masyarakat
adalah suatu kenyataan objektif dari individu-individu yang merupakan
anggotanya.
2. Karl Marx : Menurut Karl Marx, pengertian masyarakat adalah suatu sturktur yang mengalami
ketegangan organisasi maupun perkembangan karena adanya pertentangan antara
kelompok-kelompok yang terpecah secara ekonomi
3. M. J. Herkovits : Menurut M. J. Herkovits, pengertian masyarakat
adalah kelompok individu yang diorganisasikan dan mengikuti suatu cara hidup
tertentu.
4. J. L. Gillin dan J. P. Gillin : Menurut J. L. Gillin dan J. P.
Gillin, pengertian masyarakat adalah kelompok yang tersebar dengan perasaan
persatuan yang sama
5. Max Weber : Menurut Max weber, pengertian masyarakat adalah suatu struktur atau aksi
yang pada pokoknya ditentukan oleh harapan dan nilai-nila yang dominan pada
warganya
6. Selo Soemardjan : Menurut Selo Soemardjan, pengertian masyarakat
adalah orang-orang yang hidup bersama dan menghasilkan kebudayaan.
7. Paul B. Horton : Menurut Paul B. Horton, pengertian masyarakat
adlaah sekumpulan manusia yang relatif mandiri dengan hidup bersama dalam
jangka waktu cukup lama, mendiami suatu wilayah tertentu dengan memiliki
kebudayaan yang sama, dan sebagian besar kegiatan dalam kelompok itu.
8. Soerjono Soekanto : Menurut Soerjono Soekanto, masyarakat pada umumnya
memiliki ciri-ciri antara lain sebagai berikut...
- Manusia yang hidup bersama; sekurang-kurangny terdiri atas dua orang
- Bercampur atau bergaul dalam jangka waktu yang cukup lama. Berkumpulnya manusia akan menimbulkan manusia baru. Sebagai akibat dari hidup bersama, timbul sistem komunikasi dan peraturan yang mengatur hubungan antarmanusia.
- Sadar bahwa mereka merupakan satu kesatuan
- Merupakan suatu sistem hidup bersama. Sistem kehidupan bersama menimbulkan kebudayaan karena mereka merasa dirinya terkait satu sama lain.
9. Marrion Levy : Menurut Marion Levy, Empat kriteria yang perlu
dipenuhi agar suatu kelompok dapat disebut masyarakat, adalah sebagai berikut..
- kemampuan bertahan yang melebihi masa hidup seorang anggotanya
- perekrutan seluruh atau sebagian anggotanya melalui reproduksi atau kelahiran
- adanya sistem tindakan utama yang bersifat swasembada
- kesetiaan terhadap suatu sistem tindakan utama secara bersama-sama
10. Talcon Parsons : Menurut Talcott Parsons, menambahkan kriteria
kelima dari pendapat Marion Levy yaitu melakukan sosialisasi terhadap generasi
berikutnya.
Dari pengertian masyarakat yang
disampaikan oleh pakar diatas, maka dapat disimpulkan Pengertian Masyarakat
adalah kumpulan manusia yang membentuk suatu kelompok yang hidup bersama-sama
dan saling membantu satu sama lain dalam hubungannya atau saling berinteraksi.
Jadi Masyarakat adalah bentuk pengelompokkan manusia yang menunjukkan aktivitas-aktivitas
bersama yang tampak dalam interaksi diantara anggota-anggota kelompok tersebut,
dimana kebutuhan-kebutuhan anggota kelompok hanya dapat dipenuhi dengan jalan
berinteraksi dengan individu-individu lainnya.
DEFINISI
KEBUDAYAAN
Menurut para ahli:
Menurut para ahli:
- Kluckhohn dan Kelly: Pengertian kebudayaan menurut Kluckhohn dan Kelly, adalah semua rancangan hidup yang tercipta secara historis, baik yang tersurat maupun yang tersirat, rasional, irasional yang ada pada suatu waktu sebagai pedoman yang potensial untuk perilaku manusia.
- E.B. Taylor: Pengertian kebudayaan menurut E.B. Taylor bahwa arti kebudayaan adalah suatu keseluruhan kompleks yang meliputi pengetahuan, kepercayaan, seni, kesusilaan, hukum, adat istiadat, serta kesanggupan dan kebiasaan lainnya yang dipelajari oleh manusia sebagai anggota masyarakat.
- Nostrand: Menurut Nostrand, kebudayaan adalah sebagai sikap dan kepercayaan, cara berfikir, berperilaku, dan mengingat bersama oleh anggota komunitas tersebut.
- Bounded et. Al: Menurutnya, pengertian kebudayaan adalah hal-hal yang berbentuk oleh pengembangan dan transmisi dari kepercayaan manusia melalui simbol-simbol tertentu.
- Sir Edwards B Tylor: Pengertian kebudayaan menurut Sir Edwards B. Tylor bahwa kebudayaan adalah keseluruhan kompleks dari ide da segala sesuatu yang dihasilkan mausia kesamaan pengalaman historis.
Dari beberapa definisi kebudayaan dapat disimpulkan bahwa kebudayan adalah hasil
cipta, rasa dan karsa manusia dalam memenuhi kebutuhan hidupnya yang kompleks
yang mencakup pengetahuan, keyakinan, seni, susila, hukum adat dan setiap
kecakapan, dan kebiasaan.
Setelah memahami betul apa yang dimaksud penduduk, masyarakat dan
kebudayaan melalui definisi-definisi dan pengertian-pengertian diatas sekarang
waktunya kita menuju inti dari postingan ini, yaitu memberikan contoh-contoh
kasus tentang penduduk, masyarakat dan kebudayan.
CONTOH-CONTOH KASUS
Kasus yang
terjadi pada penduduk
- Jumlah Penduduk Tidak Merata
Jumlah penduduk
yang banyak sehingga akan menyebabkan pemerintah dalam melakukan survei akan
menjadi kesulitan. Jumlah pulau di Indonesia yang banyak sekali bahkan ada yang
sulit untuk dijangkau oleh pemerintah untuk sampai kesana. Data jumlah penduduk
selalu tidak sesuai dengan jumlah yang ada, karena memang sulitnya mendata
jumlah penduduk. Pemerintah melakukan sensus penduduk hanya melakukan pendataan
untuk wilayah yang mudah dikunjungi atau bahkan dengan menggunakan data yang
sebelumnya. Sensus penduduk dilakukan setiap 1 periode sekali artinya 5 tahun
sekali. Ketidakmerataan ini menjadi masalah yang besar bagi pemerintah untuk
menentukan jumlah pasti penduduk yang ada, dan hanya bisa memperkirakan jumlah
penduduk yang ada
2.
Rendahnya Harapan Hidup
Karena sulitnya
untuk mencari pekerjaan, sehingga akan mempersulit untuk memenuhi kebutuhan
hidup. Kemiskinan akan semakin meningkat karena sulitnya untuk memenuhi
kebutuhan hidup. Rendahnya angka harapan hidup akan menjadikan semakin sulit
dan harus mendata kembali jumlah penduduk yang terbaru untuk ditampilkan kepada
masyarakat lainnya.
3.
Tingginya Angka Kematian Bayi
Kematian bayi
yang meningkat bisa disebabkan oleh beberapa hal, bisa karena orang tua yang
tidak sanggup untuk memenuhi kebutuhan si bayi, juga karena tingginya angka
penyakit terhadap bayi. Penyebab inilah yang bisa merubah jumlah data penduduk
Indonesia setiap tahunnya. Artinya setiap tahun harus selalau di data berapa
jumlah angka kematian yang ada di Indonesia.
4.
Masih belum ada kriteria yang signifikan untuk pengelompokkan jumlah
penduduk
Ini yang bisa
dijadikan penyebab untuk jumlah penduduk yang masih belum stabil, karena masih
menjadi satu untuk data yang ada walaupun sudah adanya tanda berdasakan jenis
kelamin, agama, serta usia. Ini menjadi masukan untuk pemerintah nanti
kedepannya.
Bagi anda yang
sudah memiliki keluarga segera daftarkan anggota keluarga anda agar tercatat
sebagai penduduk resmi negara Indonesia. Beritahukanlah kepada teman atau
kerabat anda yang masih belum mendaftarkan diri kepada pencatatan jumlah penduduk,
karena sudah banyak contoh masalah kependudukan yang ada di Indonesia.
Kasus yang
terjadi pada Masyarakat
Kasus Integrasi
Masyarakat
Jadi integrasi
dalam masyarakat dapat dikatakan sebagai suatu keadaan dimana kelompok-kelompok
etnik tertentu dapat beradaptasi dengan kebudayaan mayoritas di sekitar
masyarakat khususnya di lingkungan yang mereka tempati namun tanpa
menghilangkan kebudayaan mereka sendiri. Integrasi ini juga bisa sebagai
pengendali atas konflik dan penyimpangan sosial dalam suatu sistem tertentu.
Sebagai contoh
1:
masyarakat
pendatang berkomunikasi dengan masyarakat setempat dalam acara syukuran, secara
tidak langsung masyarakat pendatang berkomunikasi berdasarkan kebudayaan
tertentu milik mereka untuk menjalin kerja sama atau mempengaruhi kebudayaan
setempat tanpa menghilangkan kebudayaan setempat.
Contoh 2:
Konflik sampit
terjadi antara suku Dayak asli dan warga migran Madura dari Pulau Madura.
Konflik tersebut pecah pada 18 Februari 2001 ketika dua warga Madura diserang
oleh sejumlah warga Dayak. Konflik Sampit mengakibatkan lebih dari 500
kematian, dengan lebih dari 100.000 warga Madura kehilangan tempat tinggal.
Contoh 3:
lagi, yaitu
sosial budaya Provinsi Maluku Utara, yaitu dimana corak kebudayaannya pada
tipikal perkawinan antara ciri budaya lokal dan budaya islam Maluku Utara pada
masa lampau, karena pendapatan yang dicapai pada hasil pertanian dan perikanan,
karena memiliki laut yang Luas.
Gerakan radikalisme dan konflik sosial diprediksi masih akan terus terjadi pada tahun-tahun mendatang. Pada tahun 2012, pemerintah dan khususnya aparat keamanan, harus mewaspadai terjadinya aksi radikalisme yang terdiri dari konflik-konflik sosial dan kekerasan atas nama agama.
Demikian diungkapkan Ketua Lembaga Swadaya Masyarakat Lazuari Birru, Dhyah Ruth, Jumat (3/2/2012) di Jakarta. Menurut Dhyah, radikalisme yang terkait dengan konflik-konflik sosial bersumber dari deprivasi ekonomi, yaitu perasaan terpinggirkan secara ekonomi.
Selain itu, menurut Dhyah, karena adanya perasaan kalangan masyarakat yang teralienasi, yaitu perasaan terasing hidup di lingkungan sendiri. Lalu, adanya perasaan terancam dari kelompok masyarakat, yaitu perasaan bahwa posisinya dilemahkan atau tertekan.
Kelompok radikal, kata Dhyah, berpotensi besar melakukan infiltrasi terhadap konflik-konflik sosial yang terjadi di tengah-tengah masyarakat. Isu
isu marginalisasi, kesenjangan ekonomi, dan kemiskinan, tetap menjadi fokus kampanye kelompok radikal.
Selain itu, pertentangan kelas juga menjadi isu yang sangat mudah dimanfaatkan kelompok
kelompok tertentu untuk menyulut kekerasan. Misalnya, buruh dengan pengusaha atau petani dengan pengusaha agrobisnis atau perkebunan.
Dhyah mengungkapkan, dari survei indeks radikalisme Lazuardi Birru tahun 2011, kelompok pekerjaan petani, nelayan dan peternak memiliki indeks kerentanan tertinggi, yaitu 46,4. Kemudian, kelompok pengangguran memiliki skor indeks kerentanan 44,8, dan kelompok buruh dan pekerjaan serabutan mencapai 43.9. “Skor itu berada di atas titik aman, yaitu 33,3. Skor 0 menunjukkan tidak radikal dan skor 100 menunjukkan sangat radikal,” jelasnya.
Kasus yang
terjadi pada Kebudayaan
Banyak sekali kasus-kasus kebudayaan diindonesia
yang pada umumnya disebabkan oleh hal-hal berikut:
1. KURANGNYA REGENERASI
Jarang sekali generasi muda yang mau "nguri-uri" budaya
sehingga dikhawatirkan bila tidak diadakan regenerasi maka kedepannya
generasi muda tidak mengenal lagi kebudayaan bangsa sendiri
2. KURANGNYA RASA MEMILIKI
Masih ingat peristiwa Malaysia yang ingin mematenkan reog, tari tor - tor,
batik, dll? Bagaimana reaksi kita saat itu? marah, emosi, geram? mengapa
perasaan seperti itu baru muncul setelah negara tetangga tersebut ingin
mengklaim budaya yang selama ini menjadi milik kita? Karena kurangnya rasa memiliki
sehingga kita cenderung menyepelekan budaya yang telah kita miliki
3. KURANGNYA PENGHARGAAN DARI PEMERINTAH
Harus diakui bahwa pemerintah kita kurang memperhatikan budaya Indonesia.
Para pelaku serta pemerhati dunia budaya masih kurang mendapatkan apresiasi
dari pemerintah sehingga bisa dikatakan bahwa budaya masih menjadi prioritas
kesekian dari jumlah daftar prioritas bagi pemerintah. Ini terlihat dari
minimnya anggaran yang disediakan pemerintah untuk program - program budaya
Indonesia
4. KONSEP PELESTARIAN BUDAYA YANG KURANG TEPAT
Melestarikan budaya tidak berarti hanya melakukan sesuatu demi tetap adanya
sebuah budaya tersebut, tetapi lebih dari itu. Pelestarian budaya sangat
berhubungan dengan regenerasi dan sikap memiliki. Karena tanpa kedua hal
tersebut, mustahil pelestarian budaya bisa dilakukan dengan maksimal
5. MASYARAKAT YANG TERLALU MUDAH MENYERAP BUDAYA LUAR
Bisa dibilang generasi muda sekarang lebih menyukai film box office bila
dibanding dengan menonton wayang semalam suntuk. Remaja sekarang lebih senang
mengenakan baju model Korea bila dibanding mengenakan batik ataupun kebaya. Ini
terjadi karena masih adanya anggapan bahwa keren = luar negeri sehingga budaya
- budaya dari luar negeri lebih mudah diserap oleh masyarakat Indonesia
Sumber:
http://www.definisi-pengertian.com/
http://www.artikelsiana.com
https://terangsaja.wordpress.com/tag/kasus-atau-peristiwa-pertentangan-sosial-dan-integrasi-masyarakat/
http://pengayaan.com/contoh-masalah-kependudukan-yang-ada-di-indonesia/
http://herubudisatriyo.blogspot.co.id/2012/11/contoh-kasus-tentang-kebudayaan.html
http://carapedia.com/masalah_budaya_indonesia_info3022.html
Related Posts