Masalah-Masalah Sosial


Pada kesempatan kali ini, demi memenuhi tugas ke-2 mata kuliah Ilmu Sosial Dasar  tema yang akan dibahas kali ini adalah tentang masalah-masalah sosial. Apa itu masalah sosial?, masalah sosial sendiri dapat didefinisikan sebagai suatu masalah yang berhubungan dengan nilai-nilai sosial dan lembaga-lembaga kemasyarakatan. Mengapa dikatakan sebagai masalah sosial?, karena berkaitan dengan gejala-gejala yang menggangu ketentraman di dalam masyarakat. Dengan demikian masalah sosial menyangkut nilai nilai sosial yang mencakup segi moral, karena untuk dapat mengklasifikasi suatu persoalan sebagai masalah sosial harus digunakan penilaian sebagai pengukurannya.
Adapun pengertian masalah sosial menurut pada ahli adalah sebagai berikut
Soerjono Soekanto
Masalah Sosial adalah suatu ketidaksesuaian yang terjadi antara unsur-unsur kebudayaan atau masyarakat, dimana ketidaksesuaian tersebut dapat membahayakan kehidupan kelompok sosial masyarakat.
Bulmer dan Thompson
Pengertian Masalah Sosial ialah suatu kondisi yang terjadi dimana dapat mengancam nilai-nilai di dalam masyarakat, sehingga dapat berakibat pada sebagian besar dari anggota masyarakat.
Lesli
Suatu kondisi yang berpengaruh terhadap kehidupan sebagai besar warga masyarakat sebagai sesuatu yang tidak diinginkan dan karenanya perlu tindakan untuk mengatasi atau memperbaikinya.
Soetomo
Suatu kondisi yang tidak diingingkan terjadi oleh sebagai besar dari warga masyarakat.
Dari definisi masalah sosial menurut para pakar diatas dapat disimpulkan bahwa Masalah Sosial adalah suatu kondisi yang tidak diingingkan ada di dalam masyarakat karena dapat mengganggu ketentraman masyarakat dan diperlukan adanya tindakan sebagai hasil dari kesepakatan bersama untuk mengatasi atau memperbaikinya.
Ada dua elemen penting yang terkait dengan dengan definisi masalah sosial:
Objektif, menyangkut keberadaan suatu kondisi sosial. Kondisi sosial disadari melalui pengalaman hidup kita, media dan pendidikan.
Subjektif, menyangkut keyakinan kita bahwa kondisi sosial tersebut berbahaya bagi masyarakat dan harus diatasi.

Teori Fungsionalis
Semua bagian masyarakat mempunyai fungsinya masing-masing dalam masyarakat. Semua bagian masyarakat ini saling bekerja sama membangun tatanan sosial yang stabil. Jika salah satu bagian dari masyarakat tersebut tidak menjalankan fungsinya dengan baik, terjadilah ketidakteraturan sosial dalam bentuk masalah sosial.

Berdasarkan teori fungsional, ada dua pandangan tentang masalah sosial. Kedua pandangan itu berasal dari patologi sosial dan disorganisasi sosial. Menurut patologi sosial, masalah sosial bagaikan suatu penyakit dalam tubuh manusia. Penyakit ini disebabkan oleh salah satu system, organ atau sel tubuh tidak bekerja dengan baik. Penyakit sosial seperti kejahatan, kekerasan, kenakalan remaja tumbuh dalam masyarakat karena peran institusi keluarga, agama, ekonomi dan politik sudah tidak memadai. Dimana proses sosialisasi atas norma dan nilai tidak berjalan dengan baik. Menurut disorganisasi sosial, masalah sosial bersumber dari perubahan sosial yang cepat, yang mempengaruhi melemahnya norma sosial.

Teori Konflik
Masalah sosial timbul dari berbagai macam konflik sosial, yaitu konflik kelas, rasa tau konflik etnis dan konflik gender. Terdapat dua perspektif teori konflik yaitu teori Marxis dan teori No-Marxis.  Teori Marxis muncul karena ketidaksetaraan kelas sosial. Teori Non-Marxis seperti Ralf Dahrendorf, menaruh perhatian pada konflik yang timbul karena kelompok-kelompok mempunyai kepentingan dan nilai yang berbeda.

Teori Interkasi Simbolis
Ada dua teori interaksi simbolis yang berbeda pandangan tentang masalah sosial. Pertama teori pelabelan (labeling theory), suatu kondisi sosial kelompok atau masrakat tertentu dianggap bermasalah, karena kondisi tersebut sudah dicap bermasalah. Kedua teori konstruksionisme sosial, masalah sosial merupakan hasil konstruksi manusia, dimana individu lebih sering berinteraksi dengan orang-orang yang mendefinisikan kejahatan sebagai suatu hal yang positif. Edwin Suterland mengistilahkan hal tersebut sebagai asosiasi diferensial.

Setelah memahami apa itu masalah sosial dan teorinya sekarang saya akan memberikan beberapa contoh dari masalah sosial tersebut yang banyak terjadi di Indonesia (contoh masalah sosial secara umum)
Kemiskinan
Kemiskinan adalah suatu keadaan di mana seseorang tidak sanggup memelihara dirinya sendiri sesuai dengan taraf kehidupan kelompok dan juga tidak mampu memanfaatkan tenaga mental maupun fisiknya dalam kelompok tersebut. Tingkat kemiskinan di masyarakat dapat diukur melalui berbagai pendekatan, yaitu:
  1. Secara absolut, artinya kemiskinan tersebut dapat diukur dengan standar tertentu. Seseorang yang memiliki taraf hidup di bawah standar, maka dapat disebut miskin. Namun, jika seseorang yang berada di atas standar dapat dikatakan tidak miskin.
  2. Secara relatif, digunakan dalam masyarakat yang sudah mengalami perkembangan dan terbuka. Melalui konsep ini, kemiskinan dilihat dari seberapa jauh peningkatan taraf hidup lapisan terbawah yang dibandingkan dengan lapisan masyarakat lainnya.

Faktor yang melatarbelakangi adanya sumber masalah kemiskinan, yaitu:
  1. Faktor Biologis, Psikologis, dan Kultural
    • Kondisi individu yang memiliki kelemahan biologis, psikologis, dan kultural dapat dilihat dari munculnya sifat pemalas, kemampuan intelektual dan pengetahuan yang rendah, kelemahan fisik, kurangnya keterampilan, dan rendahnya kemampuan untuk menanggapi persoalan di sekitarnya. 
  2. Faktor Struktural
    • Kemiskinan struktural biasanya terjadi dalam masyarakat yang terdapat perbedaan antara orang yang hidup di bawah garis kehidupan dengan orang yang hidup dalam kemewahan. Ciri-ciri masyarakat yang mengalami kemiskinan struktural, yaitu: 
    1. Tidak adanya mobilitas sosial vertikal. 
    2. Munculnya ketergantungan yang kuat dari pihak orang miskin terhadap kelas sosial-ekonomi di atasnya. 
Kriminalitas
Kriminalitas berasal dari kata crime yang artinya kejahatan. Kriminalitas adalah semua perilaku warga masyarakat yang bertentangan dengan norma-norma hukum pidana. Kriminalitas yang terjadi di lingkungan masyarakat dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, baik dari dalam maupun luar individu. Tindakan kriminalitas yang ada di masyarakat sangat beragam bentuknya, seperti pencurian, perampokan, pembunuhan, dan lain sebagainya. Tindakan kriminalitas yang terjadi di masyarakat harus menjadi perhatian aparat polisi dan masyarakat sekitar. Ada beberapa tindakan yang dapat dilakukan untuk menghindari terjadinya masalah kriminalitas di lingkungan masyarakat, antara lain:
  1. Adanya partisipasi masyarakat untuk membantu kelancaran pelaksanaan penanggulangan kriminalitas. 
  2. Adanya koordinasi antara aparatur penegak hukum dengan aparatur pemerintah lainnya yang saling berhubungan. 
  3. Peningkatan dan pemantapan aparatur penegak hukum. 
  4. Membuat undang-undang, yang dapat mengatur dan membendung adanya tindakan kejahatan.
Kesenjangan sosial ekonomi 
Kesenjangan ekonomi merupakan perbedaan jarak antara kelompok atas dengan kelompok bawah. Faktor-faktor yang mendorong terjadinya kesenjangan sosial ekonomi di masyarakat, antara lain:
  1. Menurunnya pendapatan per kapita. 
  2. Ketidakmerataan pembangunan di daerah-daerah. 
  3. Rendahnya mobilitas sosial. 
  4. Adanya pencemaran lingkungan alam. 
Kesenjangan sosial ekonomi dapat menimbulkan masalah di masyarakat, seperti munculnya tindakan kriminal, adanya kecemburuan sosial, dan lain sebagainya. Oleh karena itu, dalam masyarakat perlu adanya upaya untuk mengatasi kesenjangan sosial tersebut. Adapun beberapa upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi kesenjangan sosial ekonomi, antara lain;
  1. Memberikan kesempatan kepada masyarakat miskin untuk mendapatkan pendidikan yang layak. 
  2. Menciptakan lapangan pekerjaan sebanyak mungkin. 
  3. Adanya pemerataan pembangunan di daerah-daerah.
Adapun solusi-solusi dari masalah sosial diatas adalah:
Solusi dari Kemiskinan:
1.  Peningkatan fasilitas jalan dan  listrik dipedesaan
2. Perbaikan tingkat jesehatan melalui fasilitas sanitas yang lebih baik
3. Penghapusan larangan impor beras
4. Pembatasan pajak dan retribusi daerah yang merugikan usaha lokal
5. Pemberian hak penggunaan tanah bagi penduduk miskin
6. Membangun LPM yang memberi manfaat bagi penduduk miskin
7. Perbaikan atas kualitas pendidikan dan penyediaan pendidikan transisi untuk sekolah menengah
8. Mengurangi tingkat kematian ibu pada saat persalinan
9. Menyediakan lebih banyak dana untuk daerah-daerah miskin
10. Merancang perlindungan sosial yang lebih tepat sasaran
Solusi dari kriminalitas:
                1. Selektif terhadap budaya asing yang masuk agar tidak merusak nilai budaya bangsa sendiri.
                2. Mengenakan sanksi hukum yang tegas dan adil kepada para pelaku kriminalitas tanpa pandang bulu atau derajat.
                3. Mengontrol atau memberikan arah pada proses pada proses sosialsisasi termasuk lingkungan interakasi sosial.
                4. Mengaktifkan peran serta orang tua dan lembaga pendidikan dalam mendidik anak.
5. Menjaga kelestarian dan kelangsungan nilai norma dalam masyarakat dimulai sejak dini melalui pendidikan multi kultural, seperti sekolah, pengajian dan organisasi masyarakat.

Sumber:
http://www.pengertianpakar.com/2015/03/pengertian-masalah-sosial-menurut-pakar.html
https://sosiologi-sman-1-cibeber-cikotok.blogspot.co.id/2014/09/permasalahan-sosial_20.html
https://sosialsosiologi.blogspot.co.id/2015/12/masalah-sosial.html
http://alvianfirman.blogspot.co.id/2015/04/definisi-kemiskinan-penyebab-dampak-dan.html
https://ittemputih.wordpress.com/2012/04/27/kriminalitas/
Related Posts